BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Latar belakang
lahirnya Indonesia Moeda jelas berangkat dari larangan bagi kegiatan politik
yang diberlakukan kepada mereka. Mereka berkeyakinan, hanya dengan
menggerakkan aktivitas sosial masyarakat baru bisa dicapai persatuan seluruh
rakyat menuju kemerdekaan. Di dalamnya juga termasuk kegiatan olah raga.
Setiap pemuda yang sehat dan ingin sehat tentu menggernari olah raga, yang di
dalamnya sportivitas dan sifat kompetitif merupakan satu sisi dari mata uang,
dan pada gilirannya dapat membangkitkan patriotisme.
Semangat
cinta Nusa dan bangsa ini nyatanya memang berkembang di kalangan olahragawan
Indonesia, termasuk di antara para petennis. Pada semacam kejuaraan nasional
yang diadakan oleh De Alegemeene Nederlandsche Lawn Tennis Bond (ANILTB) di
Malang, Jawa Timur, akhir 1934, tiga wakil pribumi mampu berjaya.
Prestasi
ini tak ayal mendorong Indonesia Moeda mcngadakan Pekan olah raganya sendiri,
yang berlangsung pada tiap hari ulang tahun atau pertemuan tahunannya. Tennis,
tentu, termasuk di antaranya cabang-cabang yang dipertandingkan. Salah Satu di
antaranya yang dilaksanakan pada Desember 1935 di Semarang - yang juga sekaligus
menjadi saat dicetuskannya pembentukan Persatuan Lawn Tcnnis Indonesia (PELTI).
B.
Tujuan
Tujuan makalah ini ada beberapa tujuan penulisannya
diantaranya.
1. Bagi siswa atau peserta
didik, tujuannya yaitu, memudahkan dan melatih peserta didik dalam mengenal
sejarah mengenai permainan tenis lapangan.
2. Bagi pendidik,
tujuannya yaitu, memudahkan guru dalam menyampaikan dan menyajikan materi ajar.
BAB II
SEJARAH TENIS LAPANGAN
A.
Pengertian
Tenis Lapangan
Tenis lapangan adala permainan
dengan menggunakan raket dan bola. Dalam olahraga yang juga disebut lawn tennis ini,
raket dipukulkan bola sambut menyambut oleh seorang atau
sepasang pemain yang saling berhadapan ke seberang jaring yang sengaja dipasang
ditengah lapangan empat persegi panjang.
B. Sejarah Tenis Lapangan Dunia
Terdapat berbagai
jenis permainan yang menggunakan raket yang dimainkan dewasa inidan tenis
merupakan salah satu permainan yang paling disukai. Menurut beberapa catatan
sejarah, permainan menggunakan bola dan raket sudah dimainkan sejak sebelum
Masehi, yaitu diMesir dan Yunani. Pada abad ke-11 sejenis permainan yang
disebut jeu de paume, yangmenyerupai permainan tenis kini, telah dimainkan
untuk pertama kali di sebuah kawasan diPerancis. Bola yang digunakan dibalut
dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalahtangan.Permainan ini
kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13 danmendapat
sambutan hangat dalam waktu yang singkat.
Banyak
peminatnya ternyata di antara rakyat setempat terhadap permainan ini. Sejak itu
perkembangan tenis terus meningkat kenegara-negara Eropa yang lain.Raket bersenar
diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo,seorang pastur
berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yangmenggunakan
bola, termasuk tenis. Majalah Inggris ³Sporting Magazine´
menamakan permainan ini sebagai µtenis lapangan (lawn tennis). Dalam buku
³Book of Games And Sports´,yang diterbitkan dalam tahun 1801, disebut sebagai
³tenis panjang´. Tenis pada mulanyamerupakan permainan masyarakat kelas atas.
Tenis
lapangan rumput yang terkenal di zaman Ratu Victoria lalu ditiru oleh golongan
menengah, yang menjadikannya sebagai permainan biasa.Klub tenis pertama yang
didirikan adalah Leamington di Perancis oleh J.B. Perera, HarryGem, Dr.
Frederick Haynes, dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa itu,
tenisdisebut sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874 permainan tenis
telah pertama kalidimainkan di Amerika Serikat oleh Dr. James Dwight dan F.R.
Sears. Sementara itu, AllEngland Croquet Club pun telah didirikan pada tahun
1868. Dua tahun setelah itu dibukalahkantornya di Jalan Worple, Wimbledon. Pada
tahun 1875, klub ini juga bersediamemperuntukkan sebagian dari lahannya untuk
permainan tenis dan badminton.
Sehubungandengan
itu, peraturan permainan tenis lapangan rumput ditulis. Amerika Serikat
mendirikan klubtenis yang pertama di Staten Island. Bermula dari situlah,
permainan tenis di Amerika Serikat berkembang dengan pesat sekali. Dari
sana lahir banyak pemain tenis tangguh yang menguasai percaturan tenis
tingkat dunia. Kejuaraan tenis pertama bermula tahun 1877.
Olahraga
tenis di Indonesia sekarang juga mulai di gemari oleh para masyarakat khususnya
orang – orang yang umurnya memasuki 30 tahunan ke atas.Alasan mereka memilih
olahraga tenis ini karena olahraga ini termasuk olahraga yang mewah di
karenakan peralatannya yang harganya mahal.Namun bagi para remaja olahraga ini
masih kurang di minati di karenakan peralatanya yang harganya mahal dan
olahraga tenis ini masih belum memasyarakat, serta kurangnya lapangan tenis
membuat remaja menjadi tidak tertarik dan lebih memilih olahraga lainnya.
Namun
di kota- kota besar olahraga tenis sudah menjamur dan mampu menarik minat
masyarakat sehingga olahraga ini di jadikan sebagai olahraga pilihan baik untuk
olahraga prestasi maupun olahraga rekreasi.
Pada
umumnya, untuk berlatih olahraga tenis memerlukan keterampilan yang tinggi
sehingga memburtuhkan tahap – tahap tertentu untuk mampu menguasai semua teknik
dassar dalam olahraga tenis lapangan ini.
Tenis
Lapangan merupakan salah satu cabang olahraga yang dilakukan oleh seorang atau
sepasang pemain yang berhadapan dengan dibatasi oleh jaring. Untuk memainkannya
diperlukan raket dan bola yang terbuat dari karet yang berisi angin dan
terbungkus dari bulu kempa. Selain membutuhkan kekuatan memukul bola, juga
keterampilan menempatkan bola pada sisi yang kosong, agar pihak lawan sulit
mengembalikan.
Tujuan
orang bemain tenis antara lain adalah untuk mendapatkan kesenangan, memenuhi
hasrat bergerak, memelihara kesehatan tubuh dan untuk mencapai prestasi.
C. Sejarah
Permainan Tenis Lapangan Di Indonesia
Di Indonesia lahirnya permaian tenis
lapangan besar kemungkinan, orang Belandalah yang memperkenalkan tennis di
Indonesia, walaupun tidak mustahil pula permainan ini dibawa para pelaut
Inggris yang singgah di kota-kota besar Kepulauan Nusantara. Sayang arsip-arsip
berbagai perkumpulan milik warga negara Belanda yang pernah berdiri di negeri
ini telah hilang, hingga kita tidak bisa melacak mana di antara dua perkiraan
itu lebih benar.
Namun yang jelas, di negeri mana
pun, olah raga ini mulai dimainkan dan lebih dikenal di kalangan bangsawan,
hartawan, dan kaum terpelajar. Juga di Indonesia. Apalagi di zaman penjajahan
Belanda. Di masa itu hanya segelintir kaum pribumi yang mampu mengayunkan
raket tennis, sedang jumlahnya yang lebih besar terdiri dari orang Belanda dan
Cina. Itu pun hanya di kota-kota besar.
Jumlah kaum pribumi penggemar tennis
mulai meningkat pada tahun-tahun 1920-an ? seiring kian banyaknya murid-murid
Indonesia mcmasuki sekolah sekolah menengah, khususnya di kota-kota besar
seperti Jakarta dan Surabaya. Mereka - umumnya para siswa Stovia,
Rechrsschool, dan -NIAS - pada gilirannya memperkenalkan olah raga ini ke
kalangan yang Iebih luas. Tennis pun mulai dimainkan atau dipertandingkan
dalam kegiatan berbagai organisasi pemuda di masa itu. Olah raga inipun mulai
dilihat sehagai penghimpun massa, terutama oleh kaum nasionalis yang mencitacitakan
Kemerdekaan Indonesia.
Lahirnya Boedi Oetomo, 1908, dan
kemudian Soempah Pemoeda, 1928, memang senantiasa menghangati setiap langkah
dan gerak kaum muda di kurun itu. Maka tidak heran bila penjajah Belanda selalu
mengintip dan memantau setiap gcrak-gerik pergerakan pemuda, yang nonpolitik
apalagi yang berbau politik. Terhadap gerakan yang diduga kecenderungan
politik, tindakan pcmbatasan segera dilakukan. Toh serangkaian rintangan itu
tidak membuat kaum muda patriotik kehilangan akal. Disemangati sumpah Satoe
Noesa, Satoe Bangsa, Satoe Bahasa, mereka melebur beberapa organisasi pemuda
yang berpolitik ke dalam satu wadah baru yang disebut Indonesia Moeda, pada
1930.
Latar belakang lahirnya Indonesia
Moeda jelas berangkat dari larangan bagi kegiatan politik yang diberlakukan
kepada mereka. Mereka berkeyakinan, hanya dengan menggerakkan aktivitas sosial
masyarakat baru bisa dicapai persatuan seluruh rakyat menuju kemerdekaan. Di
dalamnya juga termasuk kegiatan olah raga. Setiap pemuda yang sehat dan ingin
sehat tentu menggernari olah raga, yang di dalamnya sportivitas dan sifat kompetitif
merupakan satu sisi dari mata uang, dan pada gilirannya dapat membangkitkan
patriotisme.
Semangat cinta Nusa dan bangsa ini
nyatanya memang berkembang di kalangan olahragawan Indonesia, termasuk di
antara para petennis. Pada semacam kejuaraan nasional yang diadakan oleh De
Alegemeene Nederlandsche Lawn Tennis Bond (ANILTB) di Malang, Jawa Timur,
akhir 1934, tiga wakil pribumi mampu berjaya. Di partai tunggal putra, dua
saudara Soemadi dan Samboedjo Hoerip maju babak final, yang pertandingan
akhirnya dimenangkan oleh Samboedjo. Yang lebih mengesankan adalah dua partai
berikutnya, yang memperagakan keunggulan anak jajahan atas penjajahnya. Yang
pertama, pasangan ganda putra Hoerip Bersaudara, yang menggilas pasangan
Belanda, Bryan/Abendanon, 6-3, 6-4 di final. Juara ganda campuran juga diraih
keluarga Hoerip, Samboedjo dan Soelastri, yang mendepak
pasangan "penjajah" , Bryan/Nn. Schermbeek, 6-4, 6-2 ?
sekaligus mencetak gelar pemegang juara tumarnen ANILIB tiga kali beruntun, 1932-19.34.
Prestasi ini tak ayal mendorong
Indonesia Moeda mcngadakan Pekan olah raganya sendiri, yang berlangsung pada
tiap hari ulang tahun atau pertemuan tahunannya. Tennis, tentu, termasuk di
antaranya cabang-cabang yang dipertandingkan. Salah Satu di antaranya yang
dilaksanakan pada Desember 1935 di Semarang - yang juga sekaligus menjadi saat
dicetuskannya pembentukan Persatuan Lawn Tcnnis Indonesia (PELTI).
Kejuaraan ini sendiri diprakarsai
oleh dr. Hoerip yang diakui sebagai Bapak Tennis Indonesia. menghimpun 70
petennis dari seluruh Jawa, kejuaraan ini dipantau dan mendapat perhatian
serius dari pihak kolonnial Belanda. Itu tercermin dari pemuatan peristiwa
penting olah raga tennis tersebut dalam surat kabar De Locomotif 30 Desember
1935. dengan Judul yang kalau diterjemahkan berbunyi : "Kejuaraan
Tennis Seluruh Jawa dari Pcrsatuan Lawn Tennis Indonesia" . Namun,
di pihak lain, ini juga berarti pengakuan pihak Belanda bahwa ANILTB telah
mendapatkan saingannya.
Tanggal
26 Desember 1935 kemudian dicatat sebagai kari lahirnya PELTI
Gagasan pendirian PELTI sendiri, yang dikemukakan pada
Kejuaraan Tennis di Semarang itu. berasal dari Mr. Budiyanto Martoatmodjo.
tokoh tennis dari Jember - ia kemudian dianggap sebagai pencetak dasar utama
pendirian organisasi PELTI. Ketika mcnguraikan azas dan tujuan pendiriannya ia
mcngatakan bahwa PELTI, sebagaimana organisasi kebangsaan lainnya, sama
sekali "Tidal bersifat mengasingkan diri." Maka PELTI
akan selalu siap bekerja lama dengan persatuan tennis manapun dan apa saja,
asal atas dasar saling menghargai.
Diungkapkan pula. tujuan praktis utama PELTI adalah
mengembangkan dan memajukan permainan lawan tennis di tanah air dan bagi bangsa
sendiri. Dengan cara ini. Iebih jauh, diharapkan akan dicapal tali persaudaraan
yang erat di antara segala perhimpunan dan pemain tennis bangsa Indonesia.
PELTI juga akan menyebarluaskan peraturan permainan, memberi keterangan dan
bantuan dalam pembuatan lapangan tennis. Juga mengadakan dan mengatur serta
menyumbang bagi terlaksananya pertandingan, di samping berusaha
memasyarakatkan permainan tennis itu sendiri.
Gagasan pendirian PELTI mendapat dukungan yang memadai,
khususnya di kalangan yang berani mengambil resiko berhadapan dengan pemerintah
kolonial, termasuk dari kalangan yang terpandang. Di Semarang saja, para
simpatisan semacam itu tidak sedikit jumahnya. Misalnya: Dr. Buntaran
Martoatmodjo (yang kemudian, sejak 1935, menjadi ketua PELTI lima tahun
berturut-turut), Dr. Rasjid, Dr. Mokhtar, Dr. Sardjito, R.M. Soeprapto,
Nitiprodjo, dan beberapa lainnya. Dari Para tokoh berbagai kota Iainnya,
dukungan diwakili oleh: Mr. Budhiyarto Martoatmodjo (Jember), R.M. Wazar
(Bandung), Djajamihardja (Jakarta), Mr. Susanto Tirtoprojo (Surabaya), Mr.
Soedja (Purwokerto), Berta Mr. Oesman Sastroamidjojo, ahli olah raga tennis
yang namanya terkenal di Eropa.
Pada umumnya, mereka memandang simpatik gagasan Dr. Hoerip,
yang sebernarnya sudah dicetuskan sejak 1930, diilhami oleh berdirinya PSSI
pada 30 April tahun itu. Tapi para tokoh tadi berbeda pendapar dalam beberapa
hal, terutama mengenai saat yang tepat bagi pendirian Induk organisasi tennis
Itu. Dari berbagai sikap yang lahir - revolusioner, moderat,
plintat-plintut - akhirnya golongan tengahlah yang merupakan mayoritas.
Pengalaman pahit saat-saat pendirian PSSI tampaknya menjadi cermin pembanding
bagi para pelopor PELTI, hingga mereka memilih bersikap Iebih hati-hati menghadapi
reaksi pemerintah Belanda - mereka tentunya tidak senang melihat setiap
kegiatan yang bersifat mempersatukan kekuatan. Para pendiri PELTI tidak Ingin
organisasi yang akan mereka dirikan mati dalam kandungan. Itulah sebabnya PELTI
baru berdiri lima tahun kemudian, 1935.
D.
Fasilitas
Dan Peralatan Tenis Lapangan
Tenis lapangan merupakan olahraga permainan yang tergolong
dalam kelompok permainana bola kecil. Dalam permainan tenis lapangan masalah
lapangan dan perlengkapan lain merupakan kebutuhan primer.
1.
Lapangan.
a. Dalam pertandingan resmi dibagi
dalam 3 (tiga) permukaan :
1. Jenis permukaan rumput (Grass
Court)
2. Jenis permukaan keras (Hard
Court)
3. Jenis permukaan tanah liat (Gravel)
b. Syarat-syarat Pembuatan Lapangan Tournament
Untuk
kelancaran dari suatu tournament baik nacional maupun internacional perencanaan
tempat yang digubnakan harus memenuhi syarat yang sesuai dengan peraturan,
menyangkut masalah :
1.
Masalah tanah (bangunan)
2.
Bebas dari polusi udara dari
lingkungan kotor
3.
Mudah dicapai transportasi
4.
Dekat dengan penginapan
5.
Mudah airnya dan ada listrik dan
telepon
6.
Tidak dekat dengan perumahan penduduk
dan ada tempat parkir
7.
Lapangan dibuat minimal 6 dan salah
satu lapangan digunakan untuk centre court
8.
Ruang
ganti/kamar mandi/wc/ruang istirahat pemain
c. Dalam segi
bangunan dibagi 2 (dua) situasi :
1.
Lapangan dengan situasi terbuka
2.
Lapangan dalam situasi tertutup
d. Penggunaan
lapangan tenis lapangan :
1.
Untuk rekreasi / olahraga rekreasi
kesehatan, pembinaan prestasi
2.
Tournament Amatir dan Profesional.
2.
Ukuran lapangan
Ukuran lapangan
" Untuk permainan tunggal (single) :
a.
Panjang = 23,77 m
b.
Lebar = 8,23
m
" Untuk permainan ganda (double) :
a.
Panjang = 23,77 m
b.
Lebar =
10,97
3.
Peralatan
1. Net
" Tinggi jala
ditengah-tengah 910 mm. Tinggi jala akan selalu tetap karena ditengah jalan. terdapat
sehelai pita sebagai penarik yang terikat dengan alat petak/lapangan. Pita jala
terbuat dari kabel logam, dan jala bagian atas tertutup dengan sehelai pita
yang memanjang. Pita berwarna putih dengan ukuran lebar 51-63,5 mm
" Tiang jala
terbuat dari kayu atau besi yang terpancang kuat pada dasar lapangan, dengan
jarak 914 mm dari garis samping. Tinggi tiang jala 1,070 mm.
" Pita penarik
jala/Net dipergunakan untuk menarik /menahan jala, supaya tinggi jala selalu
tetap. Lebar pita penarik jala maksimal 51 mm.
2. Bola
" Permukaan
bola harus licin dan tidak terdapat jahitan
" Garis tengah penampang : 63,50 mm -
66,77 mm
" Berat bola :
56,70 gram - 58,48 gram
" Mempunyai
kekuatan membalik 1.346 – 1.473 mm jika dijatuhkan diatas lantai dari
ketinggian 2.450 mm.
3. Raket
Besar gagang raket yang berbentuk segi delapan
biasanya tergantung pada ukuran tangan dan jari kita. Ukuran stándar gagang bermacam-macam, dalam perbedaan
1⁄8 inci dari 4 sampai 4 7/8 yaitu: 4,4 1∕8,4 1∕4,4 3∕8,4 1∕2, dan sebagainya.
Sedangkan
raket yang pantas beratnya menurut selera dan rasa pribadi, namun ukuran
dibawah ini dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam memilih raket :
-
Untuk anak-anak 12 – 13 oz = ± 350 gram
-
Untuk remaja putrid 12 1∕2 – 13 1∕4
oz = ± 360 gram
-
Untuk remaja pria 13 – 13 1∕4 oz = ± 397 gram
-
Untuk wanita 13 1∕4 – 13 3∕4 oz = ± 398 gram
-
Untuk pria 13 3∕4 – 14 3∕4 oz = ± 420 gram
Ada bermacam-macam pembungkus gagang raket yang lazim
disebut grip, ini tergantung pada selera pribadi, namun dianjurkan grip yang
terbuat dari kulit yang berlubang-lubang sehingga dapat menyerap keringat.
4. Pakaian
Pemain
harus berpakaian pantas, bersih dan rapi.
Untuk
pemain putra :
´ Kemeja kaos oblong (T-shirt)
putih atau kaos pakai krah
´ Celana pendek/celana olahraga
´ Sepatu
olahraga atau sepatu kanvas dengan telapak rata tanpa tumit berwarna putih
Untuk pemain putri :
´ Rok yang berlipat-lipat kecil (pleated/plisket)
warna putih.
´ Kaos (T-shirt) warna putih
´ Celana
pendek kombinasi blus juga baik
´ Sepatu
olahraga putih dan kaos kaki putih
BAB
III
TEKNIK
TENNIS LAPANGAN
Teknik-teknik
dasar dalam tennis lapangan, diantaranya cara memegang raket, posisi siap,
servis, dan pukulan forehand, dan pukulan backhand.
A.
Cara Memegang Raket
Anggota “Lawn Tennis Regristered Profesional Coaches
Association” (Perkumpulan Pelatih Tennis Profesional) yang telah berpengalaman
menyebutkan bahwa permulaan dari permainan tennis dengan mempelajari cara
memegang raket sehingga merasakan “perasaan” maksimal pada jari-jari dan tangan
menyentuh senar raket.Pegangan raket harus mencapai jangkauan semaksimal
mungkin dan harus bisa dilenturkan. Mengerahkan segala kemampuan untuk
mengembalikan pukulan-pukulan lawan yang terbaik.
Menguasai dan menjinakkan kekuatan bola yang sedang bergarak
dibantu oleh sebuah kelenturan. Sebagian besar pemain tingkat tinggi merasa
bahwa kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan memegang raket melalui cara-cara
tertentu yang khusus untuk pukulan-pukulan pertama.
1.
Forehand
Posisi Siap dalam melakukan Rally
harus berdiri di tengah-tengah arena dekat baseline. Raket tergenggam erat
mengarah pada net, sehingga dengan mudah menggerakkannya ke kiri atau ke kanan
sesuai dengan arah tembakan lawan. Leher raket harus ditunjang oleh jari-jari
tangan kiri. Ini mengurangi beban yang harus ditanggung tangan kanan dan cara
ini juga memungkinkan tangan kiri unutk memulai putaran bahu ke kiri atau ke
kanan pada saat raket ditarik sebagai persiapan untuk melakukan pengembalian
bola dari lawan. Berat badan harus berada pada ujung kaki, kaki direntangkan
selebar kira-kira 30cm, dan kedua lutut sedikit ditekuk agar cepat bergerak kea
rah bola.
Untuk melakukan cengkraman forehand timur peganglah leher
raket dengan tangan kiri “Frame”-nya tegak lurus dengan tanah, dan handel raket
mengarah pada tubuh anda. Kemudian goyang-goyangkan raket dengan tangan kanan.
Caranya letakkan telapak tangan pada sisi handel yang datar disebelah kanan dan
tekuklah jari-jari mencengkeram hendel tersebut. Pangkal telapak tangan harus
berht mpitan dengan ujung hendel raket dan telunjuk rentangkan sepanjang hendel
agar lebih dapat mengontrol raket. Ibu jari sebagian harus diletakkan pad
bagian atas hendel dan sebagian lagi melintasi sisi diagonal hendel bagian atas
sebe;ah kiri.
Posisi kaki saat melakukan pukulan forehand ini sangat
menentukan. Saat siap melakukan ayunan, kaki kanan harus sejajar dengan
baseline dan kaki kiri (membentuk sudut 45 derajat uus lebioh dekat kira-kira
enam inci ke sideline kanan daripada kaki yang kanan. Pada akhir ayunan, tubuh
berdiri menyamping net, ke dua lutut sediikit diterhadap baseline.
Untuk melakukan cengkeraman Continental, peganglah raket di
deparn seperti pada cara forehand Timur, lalu letakkan telapak tangan pada
bevel (sebelah kanan atas sehingga mencengkeramnya seperti kalau akan memotong
kayu dengan sebuah kapak.Ibu jari harus diletakka pada sisi hendel yang datar
disebelah kiri dan telunjuk direntangkan disepanjang handel agar dapat
mengontrol raket dengan baik ).
2.
Backhand
Cengkeraman
backhand ala “Timur” (Eastern Backhand Grip) dianjurkan untuk semua pemain
pemula. Karena cengkeraman atau grip ini memberikan dukungan yang cukup bagi
raket, pada saat raket diayun ke depan untuk menyambut bola.
Grip ini juga melenyapkan kemungkinan adanya satu tembakan
dengan chop tajam, yakni suatu pukulan backhand yang “memotong” bolda
yang dianggap lemah, atau beckhand yang dipukul datar (keras dengan sedikit
spin) seperti dalam permainan tenis dewasa ini.
Untuk melakukan cengkeraman posisi backhand “Timur”, lakukan
grip forehand timur, dimana telapak tangan berada di belakang handel, pegang
raket di depan, dan gerakkan raket dengan seperdelapan putaran. Ini membuat
telapak tangan berada pada handel bagian atas dan ibu jari menyilang pada sisi
kirinya. Huruf V yang terbentuk oleh obi jari dan telunjuk, terletak pada
sisi miring handel bagian atas. (ibu jari dapat diletalkkan di sepanjang kika
merasa cara ini memberikan dukungan yang lebih baik). Agar memperoleh control
yang lebih baik lingkarkan telinjuk pada sisi miring handel sebelah kanan atas.
B. Posisi Siap
Selain mengetahui cara memegang raket, hal pertama
yang perlu diketahui siswa dalam pembelajaran tenis lapangan adalah penempatan
kaki dan penguasaan berat badan. Keberhasilan seorang pemain dalam mempersiapkan
diri untuk melakukan pukulan dengan baik dan tepat tergantung dari ketepatan
kaki yang benar dengan keseimbangan yang sempurna.
Cara melakukan penempatan kaki dan penguasaan berat badan
adalah sebagai berikut:
a. Untuk menuju ke bola
yang agak jauh ke samping atau ke depan dari badan, baik ke arah forehand
maupun backhand pergunakan langkah silang.
b. Jika bola datang ke
sebelah kanan, melangkahlah dengan kaki kiri, sebaliknya jika bola datang ke
sebelah kiri, melangkahlah ke dengan kaki kanan.
c. Sebaliknya bila bola
datang menuju ke arah badan, maka langkahkan kaki kanan mundur ke belakang
untuk melaksanakan pukulan forehand.
C.
SERVIS
Servis merupakan pukulan pembuka permainan. Oleh karena itu,
pukulan pionir ini sangat penting bagi kita untuk dapat menguasainya.
Sebenarnya terdapat beberapa teknik servis.
Namun yang akan saya paparkan di sini hanya dasarnya saja dan
tentunya disertai oleh ilustrasi agar mudah untuk dimengerti.
Pertama kali yang harus dilatih adalah koordinasi tangan
ketika akan melemparkan bola untuk memulai serve. Anda harus dapat melempar
bola (toss) secara konsisten pada satu tempat yang sama. Toss yang baik untuk servis
adalah agak di depan kepala anda dan lemparkan bola lurus ke atas. Anda dapat
melatihnya dengan menggambarkan lingkaran di lantai dan melakukan toss hingga
tempat jatuhnya bola selalu berada pada tempat yang sama.
Adapun tahap untuk melakukan servis adalah:Berdirilah di
belakang garis baseline dan pusatkan pikiran anda untuk mengarahkan bola pada
daerah servis lawan. Posisi kaki kiri di depan dan kaki kanan di belakang
dengan arah kaki paralel dengan garis baseline. Grip yang dipakai untuk
melakukan servis dalam hal ini adalah grip continental.
Lemparkan bola ke atas kira-kira agak di depan kepala anda
setinggi kurang lebih 20-30 cm. Kunci toss yang baik adalah tangan anda yang
melempar bola harus lurus ke atas sehingga trayek bola pun lurus. Pada saat ini
transfer berat badan anda ke kaki belakang.
Bola telah melambung dan anda mulai mengayunkan raket ke belakang. Selalu fokuskan mata anda pada bola dan gunakanlah tangan yang melempar sebagai patokan dalam memukul bola.
Bola telah melambung dan anda mulai mengayunkan raket ke belakang. Selalu fokuskan mata anda pada bola dan gunakanlah tangan yang melempar sebagai patokan dalam memukul bola.
Pada saat bola sudah sampai pada titik kontaknya, raket
diayunkan ke depan. Pada saat ini buang berat badan anda dari kaki belakang ke
kaki depan untuk memberikan tenaga pada pukulan servis anda.Setelah kontak
dengan bola lakukan followthrough dan bersiap kembali pada posisi untuk melakukan
pukulan berikutnya.
Untuk melakukan servis yang konsisten dan terarah memang agak
sulit bagi pemula. Namun, dengan latihan dan pengalaman anda akan terbiasa
melakukan pukulan servis. Di dunia tenis profesional, pemegang servis merupakan
sebuah keuntungan karena pemain tersebut dapat mengontrol permainan melalui
servis yang keras dan akurat. Untuk level pemain rekreasional seringkali kita
jumpai servis malah merupakan kerugian dan seringkali poin terbuang percuma
karena dua kali membuat kesalahan ( double fault ).
D. Pukulan Forehand
Forehand, pukulan yang paling dasar dan paling mudah
diajarkan dalam tennis. Forehand sendiri adalah pukulan yang ayunannya dari
belakang badan menuju depan dan bagian depan raket atau telapak tangan kita
berhadapan dengan bola.
Saya akan coba jabarkan gerakan dasar dari forehand klasik
yang mudah untuk dipelajari bagi pemula. Bagi anda yang masih pemula, anda
dapat menggunakan grip continental atau eastern dalam memegang raket tenis dan
stance yang digunakan adalah closed stance dimana posisi badan tegak lurus
terhadap garis baseline atau net. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan
pergerakan dalam pukulan forehand klasik.
a. Gerakan dimulai dari
pergerakan badan menuju arah bola dan kita telah menentukan tepatnya zona bola
akan dipukul. Zona yang baik untuk memukul tenis dengan grip continental atau
eastern adalah pada daerah di depan badan anda, di daerah sekitar bawah perut.
b. Kemudian raket anda
ayunkan ke belakang bersamaan dengan rotasi bahu tangan anda yang tidak memegang
raket ke depan. Kaki kiri maju ke depan dan badan tegak lurus terhadap garis
baseline atau net untuk melakukan closed stance.
c. Ketika bola telah masuk
pada zona pukulan yang anda kehendaki, raket anda ayunkan ke depan menuju titik
kontak antara bola dengan raket.
d. Raket kontak dengan
bola tenis dan usahakan bola harus berada pada sweetspot dari raket untuk
kesempurnaan dari pukulan tersebut.
e. Setelah terjadi kontak
maka kita melakukan followthrough dengan cara raket tetap diayunkan hingga
melintasi badan kita ke arah kira-kira jam 11.Gerakan forehand berikutnya
merupakan pukulan forehand yang digunakan oleh pemain-pemain modern jaman
sekarang dimana perbedaan dengan cara klasik seperti di atas terletak pada
pemilihan grip, stance, dan followthrough. Grip yang umumnya dipakai oleh
petenis modern adalah semi-western atau full-western sehingga pukulan utama
dari pemain saat ini kebanyakan adalah topspin. Kemudian stance yang digunakan
adalah open stance dimana pemain bersiap memukul bola dengan posisi badan
paralel terhadap garis baseline atau menghadap net. Mari kita lihat bagaimana
pukulan forehand yang sekarang umumnya dilakukan.
f. Open Stance dimana kaki
kanan yang lebih dulu maju ke depan dan posisi badan paralel atau menghadap
net.
g. Raket mulai diayunkan
ke depan menuju titik kontak bola dengan raket.
h. Raket sampai pada titik
kontak dengan bola pada daerah sweetspot kepala raket.
i. Setelah titik kontak
bola dengan raket maka dilanjutkan dengan followthrough dimana raket diteruskan
ke samping badan dengan gerakan seperti whiper mobil atau dinamakan “Whiper
Whip”.
Jadi untuk pemain pemula disarankan mempelajari pukulan
forehand dengan gerakan yang sederhana terlebih dahulu dengan ayunan yang
klasik dan memakai grip continental atau eastern. Apabila telah dapat menguasai
pukulan ini dengan baik dan dapat memukul bola melewati net dengan konsisten,
maka dapat bereksperimen dengan mencoba grip lain seperti semi-western
atau western. Umumnya seiring dengan perkembangan pukulan, maka footwork anda
juga semakin baik dan anda bisa menyesuaikan footwork yang digunakan apabila
ingin mencoba memukul dengan grip lain.
E.
Pukulan Backhand
Backhand, Pukulan dasar kedua dalam bermain tennis. Backhand
adalah pukulan yang diayun dari seberang badan menuju depan atau menggunakan
bagian belakang dari raket untuk memukul bola dan telapak tangan anda
membelakangi bola.
Saat ini terdapat dua jenis pukulan backhand yang populer
digunakan, yaitu: backhand menggunakan satu tangan dan backhand menggunakan dua
tangan. Masing-masing pukulan memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, saat
ini pukulan backhand dua tangan lebih banyak dipakai oleh pemain pro karena
efektivitasnya. Saya akan coba membahas kedua teknik pukulan ini satu per satu.
1.
Backhand Satu Tangan
Terdapat
beberapa keuntungan dalam memakai backhand satu tangan. Pertama, anda
memperoleh keuntungan dari jangkauannya yang panjang sehingga bola-bola yang
melebar dapat ditangani dengan lebih mudah. Kedua, lebih mudah untuk melakukan
voli dari grip satu tangan dan umumnya pemain yang memiliki backhand satu
tangan lebih jago dalam memukul voli daripada pemain yang memiliki backhand dua
tangan. Terdapat 2 jenis grip yang dapat anda pakai dalam melakukan backhand
dua tangan, yaitu eastern dan full-eastern (western) grip. Anda dapat melihat
detilnya di sini.
Tahap-tahap
gerakan backhand satu tangan adalah sbb:
" Dari posisi bersiap,
anda bergerak ke arah bola datang dan telah menentukan zona pukulan serta grip
yang akan anda pakai. Zona pukulan untuk pukulan backhand satu tangan yang baik
adalah agak di depan badan anda
"
Raket diayunkan ke belakang beserta bahu dan punggung anda.
Stance yang dipakai dalam backhand satu tangan umumnya adalah closed stance
dimana posisi badan tegak lurus terhadap net atau garis baseline.
" Raket diayunkan ke depan
menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak berada pada sweetspot dari
raket. Ingat, titik kontak sebaiknya berada agak di depan badan dan bukan di
samping. Kemudian ayunan diteruskan untuk melakukan tahap followthrough
kira-kira ke arah jam 2 badan anda.
2.
Backhand Dua Tangan
Backhand
ini merupakan yang paling populer digunakan oleh pemain tenis saat ini.
Keuntungan dari grip ini adalah ayunannya yang efisien dan tenaga ekstra yang
dihasilkannya karena menggunakan dua tangan. Namun, kekurangannya terutama
dalam menghadapi bola-bola yang melebar dikarenakan tumpuan ayunan yang
menggunakan 2 bahu. Grip yang dipakai dalam melakukan pukulan ini adalah tangan
kanan berada pada ujung gagang raket dengan grip continental dan tangan kiri
berada di atasnya dengan grip semi-western.
Tahapan
untuk melakukan backhand dua tangan adalah sbb:
" Dari posisi bersiap,
anda bergerak ke arah bola datang dan telah menentukan zona pukulan serta grip
yang akan anda pakai. Zona pukulan untuk pukulan backhand dua tangan yang baik
adalah di samping badan anda di sekitar daerah pinggang.
"
Raket diayunkan ke belakang pada posisi kira-kira sejajar
pinggang anda. Stance yang dipakai dalam backhand dua tangan umumnya closed
stance, namun dapat pula dilakukan dengan open stance.
" Raket diayunkan ke
depan menuju titik kontak dengan bola dan usahakan kontak berada pada sweetspot
dari raket. Dalam ayunan ke depan ini, tangan kiri memegang peran yang dominan
sedangkan tangan kanan sebagai penyeimbang dan pengarah bola. Kemudian ayunan
diteruskan ke samping badan anda hingga raket ke arah punggung untuk melakukan
tahap followthrough.
Bagi pemula yang mungkin pernah bermain bulutangkis atau
tenis meja, cenderung agak janggal ketika berlatih tenis terutama untuk pukulan
backhand dua tangan karena pukulan ini menggunakan tangan yang non dominan
sebagai utamanya sedangkan tangan dominan sebagai penyeimbang dan pengarah
bola. Untuk melatihnya anda bisa mencoba berlatih memukul forehand memakai
tangan non-dominan anda. Apabila anda telah dapat memukul dengan baik dan
konsisten, barulah mencoba untuk memukul dengan 2 tangan.
BAB
IV
PERATURAN
TENNIS LAPANGAN
A. Sistem
Permainan
1.
Untuk Persahabatan dan
Kejuaraan Lokal
a.
Best of
fifteen games
Siapa yang menang 8 games lebih dulu
dinyatakan menang, system ini disebut juga Eight Winning games.
b.
Est of
three dengan short-sets
Sebanyak-banyaknya 3 set, dimana
setiap setnya hanya mencapai 6 game.
c.
Best of
three dengan short-sets-long
Sebanyak-banyaknya set ke-1 dan ke-2
mencapai 6 games, sedang set ke-3 mencapai 8 atau 10 games (selisih 2 nilai)
2.
Kejuaraan Internasional
a. Best of three dengan long set (berlaku untuk
partai wanita dan ganda campuran)
b. Best of five dengan long set (berlaku untuk
partai pria), artinya a dan b adalah sebanyak-banyaknya 3 atau 5 set dan
tiap-tiap set bila terjadi games 5 – 5 harus diteruskan mencapai 7, sedang bila
6 – 6 dalam tiap set diadakan tie breaker.
3.
Kejuaraan Devis Cup
Best of three dengan long set, khusus
untuk partai pria.
B. Peraturan Permainan
1.
Toss
a.
Pemain
yang menang toss pada permulaan permainan, boleh memilih bola atau tempat lebih
dulu.
b.
Selanjutnya
pemain yang melakukan serve disebut server, sedang yang menerima disebut
receiver.
2.
Sevice yang betul
a. Sebelum melakukan serve, kedua kaki
harus berdiri dibelakang base line antara center mark dan side line.
b. Bola boleh
dilambungkan kemana saja oleh server dan sebelum jatuh di lapangan, bola sudah
dipukul.
c. Service
dianggap selesai bila bola sudah disentuh dengan raket.
d. Selama
melakukan service harus berdiri dibelakang bagian kanan/kiri dari lapangan. Dan
tiap-tiap game dimulai dari sebelah kanan.
e. Bola service harus melalui net dan
jatuh dalam service/recoving court pihak lawan secara diagonal.
f. Service dapat dilaksanakan, bila
receiver sudah dalam keadaan siap. Dan jika service dilakukan tetapi receiver
belum siap maka diulang.
3.
Service
Dinyatakan Salah (Foult)
a. Posisi kaki dari serve tidak
memenuhi ketentuan tersebut, sehingga kaki menyentuh base line. Pelanggaran
semacam itu disebut foot foult.
b. Tidak boleh
mengubah tempatnya dengan berjalan atau lari.
c. Bola service
sebelum jatuh di lapangan, menyentuh permanent fixture (kecuali net dan strap)
d. Dalam usahanya service raket tidak
mengenai bola.
4.
Service
Harus Diulang (Let)
a. Bila bola service menyentuh net dan
seterusnya masuk ke dalam service court pihak lawan yang benar.
b. Bila bola service menyentuh net,
kemudian langsung mengenai receiver atau benda yang dipakainya sebelum bola
jatuh di lapangan.
c. Bila receiver belum siap menerima
service, tetapi bola service sudah dating.
5.
Bola
Dalam Keadaan In Play
Bola
dalam keadaan in play bila sudah dilakukan service sampai tercapai nilai,
kecuali ada pernyataan foult atau let dari umpire.
6.
Bola Dimainkan Dengan Baik
a. Bola jatuh
diatas garis, sesuai dengan batas lapangan permainannya dan hal ini dianggap in
side.
b. Bola menyentuh net, tiang net,
kabel, asal dapat melewatinya kemudian jatuh didalam lapangan yang benar.
c. Bola dipukul
dari luar tiang net, kemudian bolanya menyentuh tiang dan masuk ke dalam
lapangan.
d. Setelah
memukul bola, raket pemain melewati net, dengan ketentuan bahwa waktu memukul
bola sedah berada diatas lapangan sendiri.
e. Pemain
berhasil mengembalikan bola, meskipun bola itu menyentuh benda lain di
lapangan.
f. Bola jatuh
dalam lapangan yang benar, tetapi memantul kembali.
C. Peraturan
Tempat, Istirahat, dan Jumlah Set.
1. Pada akhir
tiap game selalu ganti service (pindah bola) dan pada tiap akhir games yang
ganjil diadakan pertukaran tempat.
2. Jumlah set dalam satu pertandingan
maksimal 5 atau untuk partai wanita maksimal 3.
3. armainan harus berlangsung terus
sejak service pertama sampai pertandingan berakhir, dengan ketentuan sesudah
set ke-3 boleh istirahat maksimal 10 menit.
4. Service pertama pada permulaan set
ke-2 atau ke-3 dilakukan sesuai dengan giliran sejak games ke-1 dan seterusnya
sampai selesai, setiap kali terjadi game harus diadakan ganri service/pindah
bola.
D. Nilai
1. Nilai permulaan dinyatakan dengan
angka 0
Nilai
ke-1 dinyatakan dengan angka 15
Nilai
ke-2 dinyatakan dengan angka 30
Nilai
ke-2 dinyatakan dengan angka 40
Nilai
ke-4 berarti games
2. Pada kedudukan 40 – 40 atau forty
all dianggap deuce, kemudian permainan diteruskan sampai selisih dua
nilai. Dinyatakan advantage bila salah satu pemain mendapat satu nilai
lagi setelah deuce.
3. Bila setelah deuce, server
mendapat nilai disebut adserver/strike atau one in. Sedangkan bila
receiver yang mendapat nilai disebut adreceiver atau one out.
4. Pemain kehilangan nilai :
a. Bila ia tidak dapat memukul kembali
bola sebelum bola itu jatuh untuk yang kedua kalinya di lapangan.
b. Memukul
bola, tetapi bola jatuh di lapangan sendiri atau mengenai permanent fixture.
c. Bola dipukul menyentuh raket lebih
dari satu kali.
d. Tangan, badan, atau raket menyentuh
net, tiang net, kabel, strap selama bola masih in play.
e. Men-volly bola yang belum melewati
net.
f. Bola
menyentuh badan sendiri.
g. Melemparkan raket ke bola.
E. Service Memperoleh Nilai
1. Bila bola yang tidak dinyatakan let
menyentuh receiver termasuk benda yang dipakainya, sebelum bola jatuh di
lapangan.
2. Jika receiver kehilangan nilai.
F. Receiver Memperoleh Nilai
1. Bila server dua kali berturut-turut
membuat kesalahan.
2. Jika server kehilangan nilai.
G. Permainan Double
1. Ketentuan-ketentuan tersebut diatas
berlaku pula untuk permainan double/ganda, hanya lapangan permainan
double/ganda lebih besar 4 1∕2 feet pada sisi dibandingkan dengan permainan
single.
2. Urutan pemain yang melakukan service
maupun yang menerima service pada permulaan tiap set pada permainan double/ganda
harus telah ditetapkan.
3. Service dinyatakan salah, bila bola
menyentuh partner dari server. Tetapi bila bola menyentuh partner dari receiver
sebelum jatuh di tanah/lapangan, maka server mendapat tambahan nilai.
4. Bola hanya
boleh dipukul oleh salah seorang dari tiap pasangan. Dan jika kawannya
menyentuh bola yang masih in play baik dengan raket maupun dengan anggota
badannya, maka pihak lawan mendapat nilai.
BAB V
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dalam
permaianan tenis lapangan, Pukulan forehand sangat dominan. Dan ada beberapa
tips atau cara untuk melatih pukulan forehand khususnya bagi petenis
pemula.dengan melaksakan cara yang berurutan dan berkelanjutan besar
kemungkinan petenis pemula akan lebih cepat dan benar dalm melakukan tenis
lapangan.Latihan fprehand harus di mulai dari hal – hal yang ringan terlebih
dahulu agar petenis pemula dapat benar – benar menguasai pukulan
forehand itu sendiri.
Selain
mengetahui cara memegang raket, hal pertama yang perlu diketahui
siswa dalam pembelajaran tenis lapangan adalah penempatan kaki dan penguasaan
berat badan. Keberhasilan seorang pemain dalam mempersiapkan diri untuk
melakukan pukulan dengan baik dan tepat tergantung dari ketepatan kaki yang
benar dengan keseimbangan yang sempurna.
Cara
melakukan penempatan kaki dan penguasaan berat badan adalah sebagai berikut:
1)
Untuk
menuju ke bola yang agak jauh ke samping atau ke depan dari badan, baik ke arah
forehand maupun backhand pergunakan langkah silang.
2)
Jika
bola datang ke sebelah kanan, melangkahlah dengan kaki kiri, sebaliknya jika
bola datang ke sebelah kiri, melangkahlah ke dengan kaki kanan.
3)
Sebaliknya
bila bola datang menuju ke arah badan, maka langkahkan kaki kanan mundur ke
belakang untuk melaksanakan pukulan forehand.
2.
SARAN
Penulis
menyarankan kepada pembaca pada mumnya serta pendidik pada khususnya, agar
dapat memahami serta mengetahui sejarah dari permainan tenis, karena
bagaimanapun juga sebuah permainan itu pastilah ada sejarahnya. Sejarah
permainan ini berkaitan erat dengan perkembangan olahraga kedepannya.
DAFTAR
PUSTAKA
www. Sejarah tenis lantai. Google.com
http://partanto.blogspot.com/2012/03/tenis-lapangan.html
Makalah tenisnya lengkap sekali menambah wawasan saya
BalasHapusteknik passing dalam bola basket