Secara etimologi shalat berarti Do’a
dan secara istilah, para ahli fiqih
mengartikan secara lahir dan hakiki.
Secara Lahiriah shalat berarti “
beberapa ucapan dan perbuatan yang
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah
kepada Allah menurut syarat – syarat yang telah ditentukan.”
Adapun secara Hakikinya ialah
“berhadapan hati (jiwa) kepada
Allah, secara yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam
jiwa rasa kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya” atau “mendahirkan hajat
dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan
atau dengan kedua – duanya.”
Dalam pengertian lain shalat ialah
salah satu sarana komunikasi antara
hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk, ibadah yang di dalamnya merupakan amalan
yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan
takbiratul ikhram dan diakhiri dengan salam, serta sesuai dengan syarat dan rukun
yang telah ditentukan syara’.
Dari beberapa pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa shalat adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa
perkataan denga perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam
menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara”. Juga shalat merupakan
penyerahan diri (lahir dan bathin) kepada Allah dalam rangka ibadah dan memohon
ridho-Nya.
Sejarah Dan Dalil Tentang Kewajiban
Shalat
Sejarah Tentang Diwajibkan Shalat
Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat merupakan
kewajiban yang utama, yaitu mengerjakan shalat dapat menentukan amal – amal
yang lainnya, dan mendirikan sholat berarti mendirikan agama dan banyak lagi
yang lainnya
Dalil – Dalil Tentang Kewajiban
Shalat
Al-Baqarah, 43
Artinya: Dan dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang – orang yang ruku
Al-Baqarah 110
Artinya : Dan dirikanlah shalat dan
tunaikanlah zakat dan apa – apa yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu,
tentu kamu akan dapat pahalanya pada sisi Allah sesungguhnya Allah maha melihat
apa – apa yang kamu kerjakan
Al –Ankabut : 45
Artinya: Kerjakanlah shalat
sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar.
An-Nuur: 56
Artinya : Dan kerjakanlah shalat,
berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya kalian semua diberi rahmat
Dari dalil – dalil Al-Qur'an di atas tidak ada kata – kata
perintah shalat dengan perkataan “Laksanakanlah”
tetapi semuanya dengan perkataan “Dirikanlah”.
Dari unsur kata – kata melaksanakan itu tidak mengandung
unsur batiniah sehingga banyak mereka yang Islam dan melaksanakan shalat tetapi
mereka masih berbuat keji dan munkar. Sementara kata mendirikan selain
mengandung unsur lahir juga mengandung unsur batiniah sehingga apabila shalat
telah mereka dirikan, maka mereka tidak akan berbuat jahat
Batas Waktu Shalat Fardlu
- Shalat Dzuhur
Waktunya: ketika matahari mulai
condong ke arah Barat hingga bayangan suatu benda menjadi sama panjangnya
dengan benda tersebut kira – kira pukul 12.00 – 15.00 siang
2. Shalat Ashar
Waktunya: sejak habisnya waktu dhuhur hingga terbenamnya matahari. Kira – kira – kira pukul 15.00 –18.00 sore
Waktunya: sejak terbenamnya matahari di ufuk barat hingga hilangnya mega merah di langit. Kira – kira pukul 18.00 – 19.00 sore
Waktunya: sejak hilangnya mega merah di langit hingga terbit fajar. Kira – kira pukul 19.00 – 04.30 malam
5. Shlat Shubuh
Waktunya : sejak terbitnya fajar (shodiq) hingga terbit matahari. Kira – kira pukul 04.00 – 5.30 pagi
Beberapa Pelajaran Dan Kewajiban
Shalat
- Shalat Merupakan Syarat Menjadi Takwa
Taqwa merupakan hal yang penting
dalam Islam karena dapat menentukan amal / tingkah laku manusia, orang – orang
yang betul – betul taqwa tidak mungkin melaksanakan perbuatan keji dan munkar,
dan sebaliknya
Salah satu persyaratan orang – orang
yang betul betul taqwa ialah diantaranya mendirikan shalat sebagimana firman
Allah SWT dalam surat Al Baqarah
b.
Shalat
Merupakan Benteng Kemaksiatan
Shalat merupakan benteng kemaksiatan
artinya bahwa shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Semakin baik
mutu shalat seseorang maka semakin efektiflah benteng kemampuan untuk
memelihara dirinya dari perbuatan makasiat
Shalat dapat mencegah perbuatan keji
dan munkar apabila dilaksanakan dengan khusu tidak akan ditemukan mereka yang
melakukan shalat dengan khusu berbuat zina. Maksiat, merampok dan sebagainya.
Merampok dan sebagainya tetapi sebaliknya kalau ada yang melakukan shalat
tetapi tetap berbuat maksiat, tentu kekhusuan shalatnya perlu dipertanyakan.
Hal ini diterangkan dalam Al-Qur'an surat Al-Ankabut: 45
2. Shalat Mendidik Perbuatan Baik Dan Jujur
Dengan mendirikan shalat, maka
banyak hal yang didapat, shalat akan mendidik perbuatan baik apabila
dilaksanakan dengan khusus. Banyak yang celaka bagi orang – orang yang shalat
yaitu mereka yang lalai shalat
Selain mendidik perbuatan baik juga
dapat mendidik perbuatan jujur dan tertib. Mereka yang mendirikan tidak mungkin
meninggalkan syarat dan rukunnya, karena apabila salah satu syarat dan rukunnya
tidak dipenuhi maka shlatnya tidak sah (batal)
d 3. Shalat
Akan membangun etos kerja
Sebagaimana keterangan – keterangan
di atas bahwa pada intinya shalat merupakan penentu apakah orang – orang itu
baik atau buruk, baik dalam perbuatan sehari – hari maupun ditempat mereka
bekerja
Apabila mendirikan shalat dengan
khusu maka hal ini akan mempengaruhi terhadap etos kerja mereka tidak akan
melakukan korupsi atau tidak jujur dalam melaksanakan tugas
Semoga Bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar